Capres nomor urut 03 yakni Mahfud Md dalam pertemuannya yang baru berlangusng. Mendadak menyinggung perihal eksistensi politik identitas pada Pemilu 2024.
Yang mana dia menyebut saat ini praktik politik. Yang beredar diantara masyarakat saat ini didasarkan pada identitas individu baik suku agama. Dan termasuk didalamnya ras dan agama Sudah berkurang.
Mahfud juga menilai bahwasanya politik identitas merupakan bagian dari radikalisme. Dan hal ini punya tiga implikasi.
Mahfud juga menjelaskan tentang politik identitas ini saat bertemu dengan masyarakat. Yang bergejolak di acara ‘Tabrak Mahfud’ di warung kopi Ngagel Madya, Gubeng.
Mahfud Md Menyinggung Eksistensi Politik Identitas
“Saya akan cerita terlebih dahulu. Bahwasanya politik identitas itu menimbulkan tiga implikasi. Karena seperti yang sudah diketahui bahwasanya politik identitas itu bagian dari radikalisme. Dimana dalam satuannya tertera satu intoleransi. Dan yang pada jihids pengeboman-pengeboman itu lalu yang ketiga infiltrasi- Infiltrasi.” jelas Mahfud dalam acara tersebut.
Baca Lainnya : TKN Cari Pendukung Prabowo Yang Teriak Memaki Anies
Mahfud juga menyebutkaan bahwasanya selama tahun 2023. Terdapat aksi-aksi radikalisme dan pengeboman yang hampir tak terdengar.
Jika pun aksi aksi tersebut ada. Maka yang terjadi adalah aksi teror hanya terjadi dalam skala kecil dan dapat diatasi segera.
Berkurangnya aksi-aksi teror in,pada masa sekarang, lanjut Mahfud. Ialah karena adanya penanganan politik identitas berhasil. Jadi melalui ini hanya para pelaku juga langsung bisa diamankan sebelum melakukan aksinya.
“Pada Tahun 2022 sebelumnya itu tidak ada terjadi peristiwa bom. Namun pada 2023 ada satu terjadi aksi bom di Bandung. Yang mana hanya di kantor polsek, kecil-kecilan, orangnya langsung ditangkap. Tapi setau saya sekarang ndak ada bom. Yang mana artinya itu sudah bisa ditangani politik identitas yang dalam bentuk kekerasan.” terang Mahfud kembali kepada media .
Baca Juga : Anies Dilaporkan ke Bawaslu Perihal Singgung Aset Prabowo