Dugaan penggelembungan terhadap suara meledak yang didapat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam beberapa hari terakhir memunculkan spekulasi. Bahwasanya adanya potensi kecurangan saat rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan.
Pakar kepemiluan dari Universitas Indonesia (UI) juga mengumumkan yakni, Titi Anggraini. Yang mana dalam wawancaranya mengatakan terjadi pergeseran. Hal ini didapat dari suara tidak sah masuk ke dalam perolehan suara partai di beberapa TPS.
Dirinya juga menyatakan bahwasanya ada kekeliruan input data Sirekap ini. Dimana katanya, hal ini harus ditelusuri oleh KPU.
Baca Juga : Hoaks! Video Ganjar akui kemenangan Prabowo
Berdasarkan data yang ada apakah semata faktor kesalahan sistem. Atau hal ini karena ada indikasi kesengajaan menggiring suara ke partai tertentu.
Menanggapi hal yang sedang jadi bahan prbincangan tersebut. Banyak anggota KPU terutama Idham Holik mengatakan rujukan utama perolehan suara tetap berdasarkan foto dokumen formulir Model C. Yang merupakan Hasil Plano, meskipun angka yang tertulis dalam laman KPU berbeda.
Dalam wawancaranya adapun Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie. Juga menyebutkan bahwasanya adanya penambahan. Yang mana didalamnya termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi merupakan hal yang wajar.
Partai mana saja yang suaranya Meledak Pada Sirekap?
Proses rekapitulasi dari hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan. Yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) telah berakhir pada 2 Maret 2024.
Hal ini diketahui merujuk pada situs resmi KPU. Yakni yang merupakan suatu progres surat suara. Yang mana proses ini telah masuk ke sistem Sirekap baru.
Dan kabarnya saat ini mencapai 65,82% atau 541.820. Hal ini didapat dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total keseluruhan mencapai 823.236 TPS pada Minggu (03/03).
Namun dalam data yang dikumpulkan saat ini ada “anomali”. Yakni suatu perolehan suara yang meledak terjadi pada tiga partai. Yang mana jika dibandingkan dengan hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Baca Selengkapnya : Mekanisme Pemilihan Ketua DPR, Persaingan Ketat PDIP dan Golkar
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) misalnya berdasarkan hasil hitung cepat yang telah dilakukan. Yang mana oleh versi lembaga survei Indikator memperoleh 10,64% suara. Tapi di Sirekap justru angka tersebut naik menjadi 11,54% atau ada penambahan sekitar 0,9%.
Kemudian ada Partai Gelora yang mendapat 0,88% suara dalam hitung cepat. Sementara dalam rekapitulasi di Sirekap justru naik menjadi 1,49% atau ada penambahan sebesar 0,61%.
Dan selanjutnya terdapat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam data hitung cepat yang dilakukan hanya memperoleh angka 2,66% suara. Namun pada data yang ada di Sirekap naik menjadi 3,13% atau ada penambahan 0,47%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, yakni bapak Burhanuddin Muhtadi. Dalam wawancaranya menyebut kenaikan suara PSI dengan sebutan “ledakan”. Sebab menurutnya fenomena yang satu ini jauh berbeda dengan naik dan turunnya suara partai lain di Pemilu 2024 yang terlihat smooth.