Seorang perempuan di Surabaya menjadi viral setelah mengunggah kisahnya menjadi korban teror dan pelecehan di media sosial. Pelaku adalah teman sekolahnya di SMP berinisial AP. Tak tanggung-tanggung, pelaku sudah meneror korban selama 10 tahun.
Dikutip dari detik.com, pelaku melakukan teror dan pelecehan tidak hanya melalui media sosial, tetapi juga melalui panggilan telepon seluler. Korban pada akhirnya berani mengambil keputusan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum. Dia melaporkan kelakuan pelaku ke Subdit Siber Bareskrim Polda Jatim. Menurut korban, dirinya diteror selama 10 tahun oleh pelaku. Awalnya ia mengaku punya niat baik untuk berteman dengan korban introvert tersebut. Namun sikap korban disalahartikan.
Saya mengalami pelecehan dan teror selama lebih dari 10 tahun oleh teman-teman SMP saya. Awalnya niatku baik dan aku seorang ekstrovert, namun dia sangat introvert. Ternyata kebaikan saya disalahartikan oleh dia dan dia mengira saya menyukainya, kata korban di Polda Jatim pada Sabtu (18/5/2024).
Korban mengaku sudah berkali-kali menolak korban baik dengan cara baik maupun kasar. Namun pelaku tampak terobsesi dengan korbannya. Saya sudah menolaknya dan dia mengaku pada tahun 2014 hingga 2015, tapi saya menolaknya dengan cara yang baik dan saya tidak bisa melakukannya dengan cara yang kasar, tapi itu terus berlanjut hingga saat ini, imbuhnya.
Peneroran Kepada Seorang Wanita Selama Bertahun Tahun
Keluarga korban dan pacar korban juga sudah bertemu dengan pelaku, namun pelaku tetap melakukan aksinya hingga saat ini dan akhirnya melaporkannya ke polisi. Baik keluarga saya maupun mantan kekasih saya pernah (bertemu dan mencoba menengahi), jadi sangat sulit untuk diberitahu bahwa saya tidak menyukainya.
Korban mengaku mendapat teror sejak tahun 2014, sejak duduk di bangku kelas dua SMA hingga tahun 2024. Ia mendapat teror di media sosial. Akibatnya, korban berulang kali harus menghapus akun media sosialnya untuk menghindari pelaku AP yang terus menerus menerornya.
Ada banyak, 440 akun di Twitter yang meneror saya, di Instagram juga. Saya kehilangan banyak Instagram (untuk menghindari AP). Namun bukan hanya pembuatan akun saja, isi akun tersebut juga memuat pelecehan seksual secara verbal dan foto, jelasnya.
Kasusnya belum usai ketika korban menuliskan kisahnya di media sosial X (twitter). Tweet korban menjadi viral dan mendapat beragam tanggapan dari netizen. Hingga Jumat (17/5/2024) pukul 23.00, cuitan tersebut telah mendapat 4,4 ribu komentar, 23 ribu repost, dan 81 ribu likes.
Baca Juga : Seorang Pria Ketahuan Curi Babi Warga Ternyata Buron