Jakarta (ANTARA) – Koordinator Stafsus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana. Bersama beberapa tokoh masyarakat Bali menerima penghargaan Bintang Legiun Veteran dari Dewan Pimpinan Pusat Legiun Veteran Indonesia (DPP LVRI).
Koordinator Stafsus, Demikian di kutip dari antaranews.com keterangan tertulis yang diterima di Jakarta. Senin, dalam acara Penganugerahan Bintang Legiun Veteran Indonesia yang digelar di Bali, Jumat (2/8), Ari menyampaikan harapannya agar generasi penerus bangsa mewarisi api kemerdekaan. semangat perang puputan agar mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Puputan bukanlah kekalahan, melainkan kematian di medan perang, namun api perjuangan tak pernah padam atau ‘Die Tan Tumut Pejah’. Puputan adalah Satyam Eva Jayate, perjuangan keyakinan bahwa kebenaran akan menang, kata Ari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Turut hadir dalam acara tersebut Pengurus DPP LVRI, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat LVRI Ito Sumardi. Staf Khusus Presiden : Sukardi Rinakit, Arif Budimanta dan Ayu Kartika Dewi, Anggota DPD RI Anak Agung Gde Agung, Anak Agung Oka Ratmadi ( Cok Rat), Pj Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya Pangdam Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni. Gubernur Bali periode 2008-2018 I Made Mangku Pastika, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono serta para penghapus kastil se-Bali.
BACA JUGA : Asisten Deputi Standarisasi Ikuti Tahap Awal Pemindahan Ke IKN
Ari menuturkan, generasi penerus harus menjadikan api puputan sebagai bintang bersinar menghadapi perjuangan hidup. Meski bangsa Indonesia akan menghadapi terowongan ketidakpastian di tengah kondisi perekonomian global yang juga kurang baik, Ari meminta generasi penerus tetap optimis.
Kita harus tetap optimis. “Apapun tantangannya ke depan, kita tidak boleh menyerah, selama kita terus memegang teguh api puputan, kita akan terus mampu menatap Indonesia yang lebih besar. Indonesia yang bahagia, dan Indonesia yang sejahtera,” kata Ari.
Mewakili para penerima penghargaan bintang, Ari menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para veteran. Menurutnya, generasi sekarang bisa menikmati kemerdekaan karena perjuangan dan pengorbanan para veteran.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) H.B.L. Mantiri mengatakan, generasi penerus dalam mencapai kemerdekaan akan menghadapi tantangan yang semakin berat.
Namun, menurutnya, generasi penerus bisa menghadapi tantangan tersebut jika setiap orang mempersiapkan diri, bersabar, optimis, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Tidak perlu panik saat menghadapi masalah, namun bersabar bukan berarti berpangku tangan,” kata Mantiri.
Mantiri mengungkapkan rasa hormatnya terhadap tokoh Bali yang merupakan pejuang kemerdekaan. Mantiri juga memberikan apresiasi kepada AAGN Ari Dwipayana selaku pejabat tinggi negara yang banyak memberikan dukungan moril dan materiil kepada LVRI dan para veteran Indonesia secara keseluruhan.
Sekadar informasi, DPP LVRI memberikan bintang penghargaan LVRI kepada 4 tokoh Bali, yaitu:
1. Anak Agung Gde Raka (Gung Lingsir), anggota Dewan Perjuangan Rakyat kelahiran tahun 1928. Yang ikut serta dalam long march yang dipimpin langsung oleh I Gusti Ngurah Rai pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
2. I Gusti Bagus Saputera merupakan seorang pejuang kelahiran tahun 1930 yang menjadi mata-mata saat melawan penjajah Belanda dan Jepang.
3. Djero Wiladja, pejuang perempuan kelahiran tahun 1931 yang pada masa perlawanan melawan Belanda dan Jepang tahun 1945 bertugas sebagai PMI di Bali.
4. AAGN Ari Dwipayana, ilmuwan politik yang pernah menjabat Staf Khusus Menteri, Staf Khusus Presiden, dan Koordinator Staf Khusus Presiden selama 10 tahun terakhir. Ari juga merupakan Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud dan penggagas Sastra Saraswati Sewana yang telah berjalan selama lima tahun.