Bawaslu Denpasar Perempuan Laporkan Dugaan PelanggaranBawaslu Denpasar Perempuan Laporkan Dugaan Pelanggaran

Denpasar (ANTARA) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Denpasar, Bali, meminta perempuan di daerah itu tidak segan-segan melaporkan dugaan pelanggaran. Pada Pilkada 2024 agar kontestasi politik serentak bisa berjalan lancar.

“Bawaslu Denpasar sejauh ini telah melakukan berbagai upaya preventif dengan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan atau pihak terkait. Kata Anggota Bawaslu Kota Denpasar Dewa Ayu Agung Manik Oktariani dalam Rapat Pengawasan Pemilu Serentak, di Denpasar, Sabtu.

Dewa Ayu Manik dalam Rapat Pengawasan Pemilu Serentak bertajuk “Pengawasan Partisipatif Perempuan Pemilih” mengatakan peran perempuan sangat penting. Dengan merangkul perempuan, mereka bisa ikut serta memberikan informasi terkait hal-hal yang berkaitan dengan tahapan pilkada yang sedang berlangsung. Termasuk mereka yang tidak punya hak pilih, bisa disampaikan kepada kami agar bisa diawasi, apalagi saat ini sedang dalam tahap pemutakhiran data pemilih, ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, jika ditemukan dugaan pelanggaran dapat dikoordinasikan dengan petugas Bawaslu agar dapat ditindaklanjuti. Koordinator Bagian Pencegahan, Peran Serta Masyarakat, dan Humas Bawaslu Denpasar mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap tahapan pilkada. Apalagi perempuan dinilai lebih teliti dan detail.

Melalui perwakilan organisasi perempuan yang hadir dalam acara tersebut, kata dia, diharapkan dapat melakukan pengawasan partisipatif. Selain itu, Anda juga bisa menjadi pengawas TPS pada Pilkada yang digelar pada 27 November mendatang yang membutuhkan 1.001 pengawas TPS di Kota Denpasar.

BACA JUGA : Jaksa Ditangkap Gegara Unggahan -Anggota Polisi Dibegal

Berbagai upaya pencegahan dini juga telah kami lakukan, tidak hanya secara lisan, namun juga secara tertulis. “Termasuk pencegahan dini ini kita kirimkan ke kecamatan, ke PKK dan berbagai instansi di Kota Denpasar,” ujarnya dalam acara yang dihadiri perwakilan organisasi perempuan dan komunitas tersebut.

Akademisi I G Diah Yuniti selaku narasumber dalam diskusi tersebut mengatakan, kualitas demokrasi di Indonesia harus terus ditingkatkan. Perempuan diharapkan mampu menyikapi secara cerdas setiap informasi yang diterimanya, bukan langsung menyebarkannya sebelum disaring.

Agar pemilukada yang jujur ​​dan adil dapat terwujud, sudah menjadi tugas kita sebagai masyarakat, khususnya perempuan, untuk lebih cermat dan cerdas dalam mengawasi berjalannya demokrasi. “Mari kita tetap optimis, pilkada bisa berjalan lancar dan sukses,” kata Yuniti. Menurut dia, masyarakat harus dilibatkan dalam pengawasan partisipatif karena meningkatkan kualitas demokrasi, memastikan hak politik seluruh warga negara terlindungi.

Mendorong partisipasi yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat. “Menjamin pemilu yang bersih, transparan, dan berintegritas dari sisi penyelenggara dan penyelenggara serta mendorong munculnya kepemimpinan politik yang sejalan dengan aspirasi terbesar rakyat,” kata Diah Yuniti.

Sementara itu, Wiratmadja, sumber lainnya, mengatakan pengawasan publik penting untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan memastikan hak politik seluruh warga negara terlindungi. Selain itu juga untuk menjamin penyelenggaraan pilkada yang bersih, transparan, dan terintegrasi dari segi penyelenggara dan administrasinya, ujarnya.

error: Content is protected !!