Calon wakil presiden (cawapres) yang memiliki nomor urut 3. Yakni Mahfud MD mengungkapkan sebuah gagasan terkait Abdul Muhaimin Iskandar. Atau yang biasa disebut sebagai Cak Imin.
Dimana dalam informasi yang tersebar bahwasanya cak imin ingin membangun 40 kota selevel Jakarta. Menurut mahfud yang menilai gagasan tersebut apakah bisa tercapai dalam satu periode masa kepemimpinan presiden dan wakil presiden.
Alasan Mahfud Ragukan Muhaimin
“Jujur saja ya saya sebenarnya agak kaget juga perihal yang mau membangun 40 kota selevel Jakarta. Ya maksdud saya, apa itu bisa dilaksanakan lima tahun. Lima tahun selama Bapak menjadi presiden dan wakil presiden. Berapa kota dalam lima tahun yang memungkinkan dibangun.” Ungkap Mahfud dalam debat cawapres di JCC.
Dirinya sendiri pun membandingkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dimana yang sampai saat ini mendapatkan banyak penolakan.
Bahkan penolakan tersebut datang dari pasangan Muhaimin, yakni Anies Rasyid Baswedan.
Padahal, menurut Mahfud selaku cawapres, IKN merupakan upaya pemerintah untuk memindahkan pusat perekonomian dan pemerintahan dari Jakarta. Selain itu, alasan dibangunnya IKN juga dalam rangka mewujudkan Indonesiasentris, bukan lagi Jawasentris.
Baca Juga : WNI di Washington Ikut Pemilu Pada 10 Februari 2024
“Lalu juga menurut saya pribadi pembangunan tersebut mencakup perihal pembiayaannya. Saya ingin bertanya menurut Pak Muhaimin kalau nanti kita bangun kota yang dimaksud kira-kira berapa biaya untuk 40 kota itu. Dimana yang pembiayaannya sendiri itu berasal APBN atau APBD. Maupun lembaga-lembaga khusus seperti tadi ditanyakan oleh panelis melalui moderator. Hal terkait pembiayaan ini yang perlu anda dijawab dulu agar semuanya tidak spekulatif,” ujar Mahfud.
Menko Polhukam itu juga dalam wawancaranya mengaku bahwasanya, setuju dengan pemindahan. Dan juga pembangunan yang akan dilakukan untuk ibu kota negara pengganti DKI Jakarta.
Namun meskipun begitu, Mahfud mengungkapkan satu masalah. Dimana masalah ini bergejolak pada ratusan hektare di Kalimantan Timur yang rupanya sudah dikuasai oleh sejumlah pengusaha.
“Saya sangat setuju untuk pembahasan pemindahan ibu kota saat ini karena hal itu juga yang ke depannya agar ngundang investor IKN.
Tentu saja perencanaan yang sudah dibuat tersebut harus diteruskan. Akan tetapi pendanaannya harus sesuai dengan tujuan semula, bahwa itu sebenarnya mengundang investor.” Ungkap Mahfud.
Baca Lainnya : Tebar Janji Pilpres 2024 : Cak Imin, Tiadakan UU “Simsalabim”