Presiden Republik Indonesia yang menjabat saat ini yaitu Joko Widodo (Jokowi). Dalam pidatonya menyampaikan dan mengajak umat Kristiani.
Baik yang ada dalam pertemuandi istana maupun di seluruh pelosok negeri untuk memberikan contoh keberagaman kepada dunia.
“Kita dan saya pribadi rasanya ingin terus memberi contoh pada dunia. Bahwasanya keberagaman itu adalah hukum alam yang tidak dapat terhindarkan. Baik dari segi perbedaan agama. Bahkan sampai perbedaan pandangan itu semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini.” Ucap Presiden dalam suasana Perayaan Natal Nasional.
Akan tetapi, lanjut Jokowi, pilihan untuk hidup rukun dan penuh kasih sayang. Merupakan sebuah pilihan baik yang diajarkan Tuhan kepada kita.
Yang mana pilihan tersebut harus diperjuangkan dan harus ditumbuhsuburkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Baca Juga : Anies Dilaporkan Atas Kasus Yang Terkait Akronim Amin
Alasan Jokowi Kenapa Umat Kristiani Harus Menjadi Panutan Dalam Keberagaman
“Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat dimana hal ini ditandai dengan krisis pangan. Yang mana akan ditandai krisis ekonomi ditandai perselisihan antarbangsa. Tidak sampai situ saja bahkan ditandai dengan peperangan kita harus ingat dan waspada orang Jawa menyampaikan eling lan waspodo.” Ungkapnya.
Menurut Presiden saat ini perselisihan apalagi peperangan pasti akan membawa kemunduran peradaban.
Baca Juga : Anies Dilaporkan Atas Kasus Yang Terkait Akronim Amin
Dimana hal ini sebaliknya persatuan kerukunan memungkinkan untuk bisa menapaki kemajuan kemajuan.
“Kita sebagai bangsa Indonesia sungguh beruntung mampu menjaga toleransi. Yang mana toleransi tersebut terjaga dalam keberagaman dalam kemajemukan. Kita juga harus mampu menjaga persatuan di tengah kebhinnekaan dan keberagaman saat ini. Kita yang beragam ini harus mampu menjaga Bhinneka Tunggal Ika kita bersyukur memiliki Pancasila,” katanya.
Jokowi juga mengingatkan bahwasanya negara Indonesia adalah negara besar. Tidak hanya besar saja namun sangat beragam karena memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah.
“Saya bisa berkata seperti ini. DIkarenakan hampir 85 persen daerah di seluruh Tanah Air saya kunjungi. Dan kurang 15 persen dan saya akan selesaikan nanti di tahun 2024.” Ungkapnya kepada warga yang hadir.
Baca Lainnya : Dewan Bacakan Vonis Firli, Yang Diduga Melakukan Pemerasan